CERITA SINGKAT
KERAJAAN DAYEUHLUHUR
( Bagian 1 )
Oleh: Drs.
Dadang Hermawan dan S.I. Fredyansah
A. KEADAAN ALAM
Keadaan alam Dayeuhluhur merupakan daerah
yang berupa perbukitan, letaknya di tengah Pegunungan Pembarisan pulau Jawa,
menjadikan daerah ini keadaaannya banyak lembah dan tebing. Sungai-sungai kecil
disela tebing menjadi hulu sungai di hilirnya. Sungai yang agak besar yaitu
sungai Cijolang membelah wilayah dan seakan-akan menjadi batas antara penduduk
Sunda dan Jawa. Daerah tebing, lembah, dan perbukitan ini diselimuti hutan
lebat karena curah hujan yang tinggi
sehingga membuat hawa terasa sejuk dan kadang dingin.
Sebenarnya di tepian sebelah timur sungai
Cijolang masih merupakan daerah dengan ciri pasundan. Ditandai dengan bahasa
sehari-hari dan juga adat kesenian masyarakatnya. Kesenian rakyat yang biasa
digelar diantaranya seni gamelan, keleningan, seni tari (ronggeng), seni pencak
silat, dan seni cerita pantun sunda. Begitu pula adat dan budaya yang lain
hampir sama dengan wilayah pasundan, seperti cara dan istilah bercocok tanam,
kegiatan upacara adat, upacara perkawinan, serta bentuk bangunan rumah.
Saat ini, Dayeuhluhur merupakan sebuah
kecamatan yang termasuk bagian wilayah kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sebuah
daerah yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Barat. Tidak banyak yang
mengetahui bahwa sebenarnya pada zaman dahulu Dayeuhluhur adalah sebuah
kerajaan yang cukup luas wilayah kekuasaannya.
B. ASAL USUL NAMA DAYEUHLUHUR
Ada beberapa versi yang menyebutkan asal
usul penamaan daerah ini, diantaranya:
1) Nama Dayeuhluhur diambil
dari 2 kata yaitu ‘dayeuh’ yang artinya kota/tempat, dan ‘luhur’ yang artinya
tinggi. Nama Dayeuhluhur diberikan untuk menggambarkan suatu daerah pemukiman
yang terletak di lokasi pegunungan yang tinggi.
2) Nama Dayeuhluhur diambil
dari sebuah kota di wilayah kabupaten Ciamis yang namanya sama: Dayeuhluhur.
Konon pada zaman itu, Dayeuhluhur ini merupakan pusat kerajaan Kawali. Sehingga
ketika Gagak Ngampar yang keturunan Kawali tiba di suatu wilayah di timur sungai
Cijolang dan mendirikan kerajaan, beliau menamakan kerajaannya dengan nama yang
sama: Dayeuhluhur.
3) Nama Dayeuhluhur pada asal
mulanya adalah Daya Luhur. Diambil dari kata ‘daya’ yang artinya
kekuatan/kemampuan, dan ‘luhur’ yang artinya tinggi. Daerah ini merupakan
tempat berkumpulnya orang-orang dengan kekuatan atau kesaktian yang tinggi pada
zaman dahulu. Ada juga yang menyebutkan bahwa daerah ini adalah tempat
orang-orang bertapa dan berlatih untuk mendapatkan kekuatan/kesaktian/ilmu
kanuragan yang tidak bisa didapatkan di tempat lain.
Banyaknya versi asal usul nama Dayeuhluhur
ini disebabkan karena belum adanya keterangan sejarah yang secara eksplisit
menyebutkan nama seseorang sebagai pencetus nama daerah tersebut.
C. ASAL USUL GAGAK NGAMPAR
SEBAGAI PENDIRI KERAJAAN DAYEUHLUHUR
Jaman dahulu, berdiri kerajaan Kawali yang
dipimpin oleh Prabu Niskala Wastu Kencana. Raja ini memiliki 2 orang istri.
Dari istri yang pertama, lahirlah seorang putra yang kemudian hari dikenal
sebagai Prabu Siliwangi, raja Pajajaran. Sedangkan dari istri kedua, melahirkan
putra bernama Prabu Dewa Niskala.
Prabu
Niskala Wastu Kencana mempunyai adik sepupu yang memiliki putra bernama
Gagak Ngampar. Dan setelah Prabu Niskala Wastu Kencana tidak mampu lagi
memimpin kerajaan Kawali, beliau mewariskan tahtanya kepada putranya, Prabu
Dewa Niskala. Karena adanya pertalian darah itu, maka bisa disebut bahwa Prabu
Dewa Niskala adalah saudara sepupu Gagak Ngampar.
Di kerajaan Kawali, Gagak Ngampar yang
berusia muda itu rupanya menginginkan tahta kerajaan Kawali. Padahal itu
bukanlah bagiannya. Karena yang paling berhak adalah Prabu Dewa Niskala. Oleh
karena itu, untuk menghindari perpecahan serta pertumpahan darah di kerajaan
Kawali, dan sekaligus untuk memperkuat pertahanan kerajaan Kawali terhadap
serangan dari daerah timur, maka Gagak Ngampar kemudian diberi wilayah
kekuasaan di sebelah timur sungai Cijolang yang kemudian dikenal dengan nama
kerajaan Dayeuhluhur.
Gagak Ngampar dilepas oleh Prabu Dewa
Niskala raja Kawali disertai beberapa ponggawa dan prajurit serta perbekalan
secukupnya. Jalan yang dilalui oleh rombongan ini untuk mencapai Dayeuhluhur
diperkirakan melalui Pongpet, Matenggeng, Cilulu lalu sampai di bukit kecil di
daerah Dayeuhluhur yang kemudian diberi nama Geger Nya’an (Geger Na’an/Geger
Na’ang). Daerah tersebut letaknya berdekatan dengan Salang Kuning. Di Geger
Nya’an inilah rombongan Gagak Ngampar bermukim sementara selama pembangunan
karaton Salang Kuning yang merupakan pusat kerajaan Dayeuhluhur.
D. WILAYAH KERAJAAN DAYEUHLUHUR
Kekuasaan kerajaan Dayeuhluhur di bawah
pimpinan Prabu Gagak Ngampar, yang merupakan bagian dari kerajaan Kawali,
meliputi wilayah yang cukup luas.
Batas-batasnya
adalah sebagai berikut:
Sebelah barat : sungai Cijolang
Sebelah timur : kademangan Caduk/wangon
Sebelah selatan: Sagara Anakan dan pegunungan Tugel Igel (sungai
Cibeureum) Kawunganten.
Sebelah utara : Leuweung Wates, yaitu hutan rimba di tengah-tengah
Pegunungan Pembarisan yang belum
pernah terjamah manusia.
Wilayah-wilayah dengan penamaan yang
identik dengan kesundaan seperti yang menggunakan awalan ‘ci-‘ di daerah
sebelah timur sungai Cijolang, dapat diduga sebagai bekas wilayah kerajaan
Dayeuhluhur sejauh batas-batas yg disebut di atas.
Daerah hunian yang diduga sudah ada sejak
zaman Prabu Gagak Ngampar di pusat Dayeuhluhur sekarang diantaranya:
-
Blok balai desa Dayeuhluhur
sekarang
-
Beber
-
Salang Kuning
-
Karang birahi
E. RAJA-RAJA YANG MEMIMPIN
KERAJAAN DAYEUHLUHUR
Berikut adalah nama raja-raja yang pernah
memimpin kerajaan Dayeuhluhur:
1. PRABU
GAGAK NGAMPAR
Setalah Gagak Ngampar datang di Dayeuhluhur
beserta pengikutnya, beliau kemudian mendirikan pusat pemerintahan di Salang
Kuning. Lokasi tersebut dipilih karena letaknya strategis untuk dijadika
istana/karaton. Pada tebing di Salang Kuning tersebut terdapat dataran yang
cukup luas, diapit oleh mata air di sisi
timur dan barat. Di bagian selatan dilindungi tebing curam yang membentuk
setengah lingkaran yang merupakan benteng alami bagian belakang karaton.
Sementara sebelah utara juga terdapat tebing yang curam, sehingga memudahkan
untuk menyusun pertahanan dan pengawasan wilayah pemukiman penduduk. Agama yang
dianut oleh Gagak Ngampar pada waktu itu adalah agama Hindu, sebagaimana
kebanyakan kerajaan di tatar pasundan pada zaman itu. Kehidupan penduduknya
sangat kental dipengaruhi budaya sunda.
Prabu Gagak Ngampar memiliki keturunan yang
bernama:
1) Candi kuning/ Ki Adeg Cisagu, yang kemudian menurunkan
raja-raja Dayehluhur
2) Candi Laras/ Ki Adeg Ciluhur.
Prabu Gagak Ngampar setelah meninggal
dimakamkan di pasarean Gagak Ngampar, daerah Kiadeg, Dayeuhluhur sekarang.
Adapun Candi Kuning dimakamkan di pasarean Kiadeg, sebelah atas pasarean Gagak
Ngampar. Sementara Candi Laras dimakamkan di pasarean Karang Birahi, blok Kebon
Sahang, Dayeuhluhur sekarang.
2. PRABU
ARSAGATI
Arsagati merupakan putra dari Candi Kuning.
Dengan demikian pewaris tahta kerajaan Dayeuhluhur yang kedua adalah cucu Prabu
Gagak Ngampar. Jauhnya rentang waktu pewarisan kekuasaan ini disebabkan oleh
masa pemerintahan Prabu Gagak Ngampar yang sangat panjang. Disebutkan masa
pemerintahan Prabu Gagak Ngampar adalah selama 104 tahun.
Tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa
keturunan Prabu Gagak Ngampar adalah perempuan semua, sehingga tidak dapat
mewarisi tahta. Karena itu kemudian tahta kerajaan Dayeuhluhur dilanjutkan oleh
cucu laki-laki beliau, Arsagati.
Prabu Arsagati dimakamkan di pasarean
Karang Birahi.
3. PRABU
RAKSAGATI
Raksagati adalah putra dari Prabu Arsagati
dan menjadi raja ke-3 kerajaan Dayeuhluhur, sekaligus merupakan raja
Dayeuhluhur terakhir yang menduduki tahta di karaton Salang Kuning. Setelah
meninggal beliau dimakamkan di pasarean Makam Jangkung/pasarean Palalangon,
Dayeuhluhur sekarang.
Di sebelah pusaranya terdapat makam seseorang
yang diperkirakan berasal dari Panjalu-Ciamis yang berjasa membuka areal
persawahan Sawah Lega – Dayeuhluhur, yang sekarang menjadi sawah bengkok desa.
Punten Kang Dadan sareng KAng Fredyansyah, sapertosna langkung sae tur ngayakinkeun upami aranjeun nyebatkeun sumber sejarahna. Kasono urang sadaya jiganamah sami, nyaeta hoyong terang sareng hoyong nyucruk sejarah lampah karuhun. Diantos duei tulisan aranjeun anu langkung lengkap, syukur upami tiasa nyuguhkeun peta Dayeuh Luhur. Hatur Nuhun, ti Urang Sepatnunggal Majenang.
BalasHapusNuhun pisan kang prabu galuh. manawi ieu blog samentawis bade ditutup heula kumargi bade ditingkatkeun materi na. Khususna masalah tahun kejadian. Atos 3 tahun langkung kukumpul data tapi nembe sakieu nu tiasa disuguhkeun. Nuhun kana perhatosan na.
Hapuspunten kang, kaleresan abdi urang dayeuh luhur, nuju nalungtik ngeunaan toponimi di kec. dayeuhluhur... muhun leres pisan hoyong terang refensi buku atanapi narasumberna...
BalasHapusKerajaan kuno meninggalkan legenda
BalasHapusLegenda kerajaan perlu dilestarikan, komentar balik ya ke blog saya www.goocap.com
BalasHapusMantaaapppppppp,, Urang warga cibenda kecamatan dayeuhluhur
BalasHapusMantaaapppppppp,, Urang warga cibenda kecamatan dayeuhluhur
BalasHapushatur nuhun kang, muhun leres pisan, da seusah ngayakini nu goib teh artinya kita sejarah yg terlupakan.(abdi org karangpucung nu netep di bdg)
BalasHapusHaturnuhun kasadaya anu tos nulis sareng nalungtik ieu sejarah asal usul dayeuhluhur.sae pisan ieu kanggo pengetahuan murangkalih urg.malihan gali deui referensina langkung jero deui.hayu urg sasarengan halestarikan sejarah sareng budaya karuhun urg dayeuhluhur.
BalasHapusHayuu kasadayana urg lestarikeun ieu sejarah karuhun urg dayeuhluhur
BalasHapusnyukcruk galur sejarah dayeuh luhur mugia jadi msngfaat abi ti cisagu ngahaturkn nuhun
BalasHapusT
BalasHapusMaaf akang saya geus hampir 14tahun neangan sejarah leluhur abdi santos baca"sejarah kamandaka berbagai persi ternyata leluhur abdi teh raden kamandaka, raden kamandaka ieu makam na aya di sebelah utara gunung kumbang dengan nama aki gesong itu singkat nya begitu sulitnya saya menggali sejarah leluhur saya saya merasa terpanggil untuk mengungkap nya karena sudah banyak pandangan yg tdk baik kepada kami ini ilmunya menggunakan ilmu setan sekian.
BalasHapus